Responsive Ads Here

Jumat, 28 Juni 2024

Download Asesmen Diagnostik Kognitif dan Diagnostik Non-Kognitif pada Implementasi Kurikulum Merdeka

Asesmen Diagnostik merupakan sebuah asesmen yang secara khusus dilakukan oleh guru kepada peserta didik terutama dalam hal keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuannya, dengan asesmen diagnostik tersebut nantinya guru bisa menyusun dan merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Pada praktiknya, asesmen diagnostik terbagi menjadi dua jenis, asesmen diagnostik kognitif dan asesmen diagnostik non-kognitif.

Asesmen diagnostik, baik kognitif ataupun non-kognitif biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran di awal tahun pelajaran. Tentu hal tersebut bisa dijadikan sebagai acuan guru untuk penyusunan rencana pembelajaran selama satu semester atau satu tahun ajaran. Dengan demikian asesmen diagnostik ini menjadi salah satu asesmen yang penting untuk dilakukan guru. Mengenai perbedaan antara asesmen diagnostik kognitif dan non-kognitif, yaitu;


Asesmen Diagnostik Kognitif - asesmen diagnostik kognitif merupakan asesmen yang biasanya dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran dengan tujuan mengetahui perkembangan atau progres peserta didik pada proses pembelajaran, pada suatu tema pembelajaran yang sedang dipelajari. Asesmen diagnostik kognitif ini juga bisa dilakukan pada pertengahan dan akhir semester dalam bentuk asesmen sumatif.


Asesmen Diagnostik Non-Kognitif - asesmen diagnostik non-kognitif merupakan asesmen yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai peserta didik di luar hal-hal yang berkaitan dengan aspek pengetahuan kognitif peserta didik. Misalnya guru bisa melakukan asesmen diagnostik non-kognitif untuk mengetahui tingkat emosional, sosial, hingga kemampuan peserta didik dalam mengelola emosi sampai ke kemampuan interpersonal peserta didik. Dengan mengetahui hal-hal di luar aspek kognitif peserta didik, guru akan sangat terbantu dalam proses pembelajaran terutama kaitannya dengan bagaimana mengelola atau mengatasi permasalahan yang mungkin muncul di kelas.


Setelah mengetahui apa itu asesmen diagnostik baik kognitif atau non-kognitif, harapannya guru bisa mengembangkan kedua asesmen tersebut untuk kemudian dilaksanakan bersama dengan peserta didik. Sebagai gambaran, di bawah ini terdapat beberapa contoh asesmen diagnostik kognitif dan non-kognitif untuk peserta didik. Tentu contoh-contoh tersebut bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah dan siswa jika akan digunakan.


Download Asesmen Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif

Download Asesmen Non-Kognitif Model 1

Download Asesmen Non-Kognitif Model 2

Download Asesmen Non-Kognitif Model 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar