Selama ini sekolah dikenal sebagai salah satu tempat untuk mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan untuk anak yang sesuai dengan jenjang usianya. Mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, semuanya memiliki tingkatan sendiri dalam mengajarkan ilmu pengetahuan. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, sekolah juga menjadi tempat peserta didik untuk mempelajari berbagai skill atau ketrampilan lain dan yang paling diperlukan salah satunya adalah kepercayaan diri yang tinggi.
Selain rasa percaya diri, peserta didik juga perlu memupuk keberanian terutama menghadapi situasi dimana mereka diharuskan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kelas. Untuk memupuk rasa percaya diri peserta didik, guru biasanya meminta peserta didik agar menjawab pertanyaan lisan, menyampaikan pendapatnya tentang suatu materi, mengerjakan soal di kelas, hingga melakukan presentasi di depan kelas.
Masalahnya, terutama untuk hampir semua peserta didik di tingkat dasar, memiliki sedikit permasalahan dengan kepercayaan diri. Hal ini kemungkinan karena pengaruh dari lingkungan mereka yang kurang memberikan ruang bagi peserta didik untuk melakukan sesuatu, dan terlalu bergantung dengan orang-orang dewasa di sekitarnya. Lalu bagaimana membentuk rasa percaya diri peserta didik agar bisa terbentuk? Memang perlu waktu, tetapi bukan hal yang tidak mungkin.
Bisa dimulai dengan pertanyaan;
Bagaimana bapak ibu guru memanggil peserta didik ketika mereka diminta mengemukakan sesuatu? Atau ketika mereka diminta maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan hingga melakukan presentasi?
Apakah dengan memanggil mereka secara acak? Bagaimana respon peserta didik ketika dipanggil oleh guru? Apakah langsung bersedia atau harus ada sedikit tekanan agar mereka mau?
Cara pemanggilan seperti itu kemungkinan besar agak sedikit sulit bagi peserta didik untuk langsung bersedia tanpa ada sedikit dorongan dari guru.
Lalu bagaimana?
Peserta didik tingkat dasar seperti SD, biasanya masih suka atau mudah tertarik dengan tampilan visual menarik dan berwarna-warni. Nah memanfaatkan hal tersebut, guru bisa memaksimalkan kemajuan teknologi seperti laptop dan proyektor, untuk melakukan kegiatan ini. Jadi kegiatan memanggil peserta didik bisa dijadikan suatu kegiatan yang cukup menyenangkan dan tidak hanya dengan memanggil nama peserta didik semata.
Jadi alat yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ini adalah;
- Laptop
- Proyektor
Selain itu yang harus dilakukan oleh guru adalah memilih satu diantara beberapa web ini sebagai eksekutor dalam memilih nama. Jadi, nama peserta didik akan dipilih secara random oleh sistem sehingga peserta didik (dan guru) tidak akan mengetahui nama siapa yang akan terpilih. Apa saja web-nya?
Wheel of Names
Web pertama yang bisa digunakan bernama Wheel of Names, dan bisa langsung dikunjungi melalui laman wheelofnames.com. Untuk tampilan awalnya seperti di bawah ini. Langkah-langkahnya, tentu guru harus mengisi terlebih dahulu nama-nama peserta didik pada kolom yang telah disediakan di sebelah kanan di bawah menu Entries. Tuliskan semua nama peserta didik pada kolom tersebut.
Kemudian roda berputar yang ada di tengah akan menyesuaikan jumlah nama peserta didik yang sudah ditulis pada kolom tersebut. Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Jika sudah, maka langsung saja diklik pada tulisan click to wheel, atau tekan ctrl+enter pada keyboard dan roda tersebut akan langsung berputar untuk mencari satu nama terpilih. Tampilkan proses pemilihan ini di depan menggunakan proyektor sehingga peserta didik bisa melihat.
Random Name Picker
Sesuai namanya, web ini akan memilih satu nama diantara banyak nama yang ada pada daftar atau pada list. Secara tampilan, web ini sedikit kurang berwarna daripada Wheel of Names, tetapi jika peserta didiknya banyak, web ini bisa dipilih karena bisa memuat banyak nama. Untuk tampilannya sendiri seperti di bawah ini.
Nama-nama yang akan dipilih bisa dituliskan pada kolom yang sudah disediakan kemudian jika sudah langsung diklik bagian pilih nama. Untuk nama yang terpilih akan langsung muncul di bagian bawah, tidak ada proses pemilihan sedramatis Wheel of Names. Jika ingin menggunakan web ini bisa langsung mengunjungi laman namepicker.net.
Online Stopwatch
Web selanjutnya yang bisa digunakan adalah Online Stopwatch, dan bisa langsung dikunjungi melalui laman online-stopwatch.com. Laman ini bisa dipilih jika ingin menggunakan tampilan yang lebih berwarna-warni dan lebih menarik. Selain itu proses pemilihannya juga lebih menarik karena menggunakan crane ala-ala permainan capit boneka yang sudah familiar di kalangan anak-anak.
Untuk tampilannya sendiri akan terlihat seperti gambar di atas, dengan berbagai warna-warna menarik yang akan menarik perhatian peserta didik. Nama-nama peserta didik akan berada pada balon-balon yang ada di bawah, kemudian penjepitnya akan digerakkan menggunakan mouse kemudian untuk mengambil nama tinggal klik maka akan langsung melakukan penjepitan pada salah satu nama yang sudah tersedia. Menarik bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar