Bagi guru, merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan di kelas merupakan suatu hal yang penting. Oleh karena itu, ketrampilan atau skill ini mutlak dipelajari secara kontinyu oleh guru agar guru tidak hanya menguasai materi pembelajaran tetapi juga ketrampilan tentang manajemen kelas yang baik. Hanya saja, ada banyak faktor bagi guru yang menyebabkan ketrampilan manajemen kelas ini kurang dikembangkan, misalnya adalah kewajiban administrasi guru yang sangat banyak.
Kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan tidak monoton akan menyebabkan peserta didik merasa lebih senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hanya memang merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu juga perlu memikirkan apakah memerlukan bahan atau media ajar sebagai pelengkap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan di kelas.
Untungnya saat ini teknologi sudah sangat membantu, termasuk teknologi yang mempermudah guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya, berbagai aplikasi menarik yang bisa digunakan untuk membuat media ajar yang interaktif, sehingga peserta didik merasa tertarik karena mereka juga berpartisipasi secara langsung dalam pembelajaran.
Jika selama ini teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan masih sebatas dalam membuat media ajar, video pembelajaran, materi ajar, kemudian presentasi, hingga kelas-kelas virtual yang memungkinkan guru dan peserta didik bisa tetap berdiskusi meskipun tidak berada di ruang kelas, saat ini ada satu teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan guru untuk bisa merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Teknologi ini memangfaatkan Artificial Intelligence (AI), dan bernama ChatGPT.
Apa itu ChatGPT?
Sebelum kita mempelajari cara merancang kegiatan pembelajaran menyenangkan menggunakan ChatGPT, kita perlu sedikit berkenalan dengan ChatGPT terlebih dahulu. Secara sederhana ChatGPT adalah chatbot canggih berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dapat berinteraksi secara langsung berbasis chat dengan penggunanya. ChatGPT ini merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer.
Cara kerja dari ChatGPT ini sangat sederhana, yaitu pengguna hanya memasukkan apa yang ingin ditanyakan pada kolom yang tersedia, dan hanya dalam waktu beberapa detik akan langsung muncul jawaban yang hebatnya bukan sembarang jawaban. Misalnya, ketika pengguna ingin dibuatkan puisi oleh GhatGPT, maka dalam hitungan detik puisi yang diinginkan pun akan langsung dibuatkan. Dan tidak terbatas hanya pada Bahasa Inggris, tetapi bisa menggunakan Bahasa Indonesia.
Singkatnya, guru akan sangat terbantu dengan adanya ChatGPT untuk merancang kegiatan pembelajaran menyenangkan di kelas. Meskipun nantinya diperlukan penyesuaian-penyesuaian agar kegiatan tersebut lebih pas dan sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Yang jelas hal tersebut akan menghemat banyak waktu karena guru tidak perlu memikirkan membuat kegiatan pembelajaran dari nol.
Cara Mendaftar ChatGPT
Selanjutnya agar guru bisa merancang kegiatan pembelajaran menyenangkan untuk peserta didik menggunakan ChatGPT, guru perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan fituf-fiturnya. Untuk bisa mendaftar ChatGPT, bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini;
- Buka browser, dari smartphone atau laptop
- Buka situs chat.openai.com
- Klik Sign Up
- Kemudian klik Create an OpenAI Account
- Pengguna bisa menggunakan email dari Google atau Microsoft
- Pilih Personal Use
- Setelah selesai, pengguna bisa login menggunakan akun yang baru dibuat
Kegiatan pembelajaran di kelas untuk materi fotosintesis bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti sebagai berikut:1. Diskusi Kelompok: Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan proses fotosintesis. Kelompok-kelompok tersebut dapat memperoleh informasi dari buku, artikel atau sumber lainnya. Setelah itu, kelompok-kelompok tersebut dapat menyampaikan hasil diskusinya ke seluruh kelas. Guru dapat memoderasi diskusi dan menambahkan informasi yang belum dibahas.2. Eksperimen: Guru bisa membawa tanaman ke dalam kelas dan mengajarkan siswa cara menanam tanaman. Guru juga dapat mengajarkan cara mengamati proses fotosintesis melalui tanaman tersebut. Setelah itu, siswa dapat melakukan eksperimen dengan menyuntikkan larutan natrium bikarbonat ke dalam tanaman dan mengamati perubahan warna yang terjadi pada daun.3. Presentasi Kelompok: Guru meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok dan membuat presentasi tentang proses fotosintesis. Siswa dapat menggunakan media seperti poster atau PowerPoint untuk menyampaikan materinya. Setelah presentasi selesai, siswa lain dapat memberikan masukan dan pertanyaan kepada kelompok yang melakukan presentasi.4. Video Pembelajaran: Guru dapat menggunakan video pembelajaran tentang proses fotosintesis sebagai alat bantu pembelajaran. Setelah video selesai diputar, guru dapat meminta siswa untuk menuliskan ringkasan tentang materi yang telah dipelajari.5. Observasi Lapangan: Guru dapat membawa siswa untuk mengunjungi taman atau kebun untuk mengamati proses fotosintesis pada tanaman secara langsung. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan memperhatikan warna daun, pencahayaan, dan kondisi cuaca.Kegiatan-kegiatan di atas bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dalam memahami materi fotosintesis. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa kegiatan pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif dan interaktif agar mereka dapat memahami materi dengan baik.
Dari jawaban yang diberikan ChatGPT di atas, ada lima kegiatan pembelajaran menyenangkan yang bisa digunakan oleh guru. Lima sekaligus contoh kegiatan pembelajaran yang bisa dipilih oleh guru kemudian salah satu kegiatan tersebut bisa dikembangkan menjadi kegiatan pembelajaran yang lebih mendetail. Dari lima pilihan jawaban yang diberikan ChatGPT di atas, guru bisa memilih salah satu kemudian dikembangkan lagi, baik secara manual ataupun menggunakan ChatGPT lagi.
Resiko yang Perlu Diketahui Dalam Penggunaan ChatGPT
Akan tetapi meskipun ChatGPT bisa sangat membantu dalam berbagai hal, pengguna perlu memahami bahwa jawaban yang diberikan oleh mesin pintar ini bisa memberikan jawaban yang salah. Hal ini bahkan diakui sendiri oleh pengembang ChatGPT ini bahwa jawaban yang diberikan belum tentu benar sehingga pengguna perlu melakukan riset sebelum meyakini jawaban yang diberikan oleh ChatGPT.
Selain itu, mesin pintar ChatGPT ini juga tidak bisa memberikan jawaban pemahaman berdasarkan konteks, ketrampilan berpikir kritis, dan juga kemampuan membuat keputusan berdasarkan etika. Kecanggihan mesin pintar ChatGPT ini juga berpotensi menggeser beberapa jenis pekerjaan kreatif.
Dengan resiko-resiko yang ada pada mesin AI ChatGPT ini, pengguna perlu menggunakan dengan bijak sehingga resiko-resiko yang ada bisa diminimalisir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar